JUAL HEWAN UNTUK QURBAN TERMURAH

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN TERMURAH HANYA DI sbflash.com JUAL HEWAN UNTUK QURBAN BERKWALITAS DI Kec. Mulia Kab. Puncak Jaya 083122874797

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN BERKWALITAS

Dalil Disyari’atkannya Kurban

Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Hakekatnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).

“Dan sudah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar Allah. Kamu banyak mendapatkan kebaikan dari padanya, karenanya sebutlah nama Allah saat kamu menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).

Keutamaan Ibadah Kurban

Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tak ada suatu amalan malah yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih binatang Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari akhir zaman akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh tanah, dia (pahalanya) sudah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian seluruh dengan (pahala) Kurban itu.” (HR Tirmidzi).

Tertib Berkurban

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN TERMURAH

Ibadah kurban tata tertibnya sunnah muakkadah (sunnah yang betul-betul disarankan). Bagi orang yang mampu menjalankannya lalu dia meninggalkan hal itu, maka dia dihukumi makruh. Hewan ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih kurban hal yang demikian, dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).

Dari Ummu Salamah ra, Nabi saw bersabda, “Dan apabila kalian sudah mengamati hilal (tanggal) masuknya bulan Dzul Hijjah, dan salah seorang di antara kau berkeinginan berkurban, maka hendaklah dia memperkenankan rambut dan kukunya.” HR Muslim

Arti sabda Nabi saw, ” berharap berkorban” merupakan dalil bahwa ibadah kurban ini sunnah, bukan mesti.

Diriwayatkan dari Abu Bakar dan Umar ra bahwa mereka berdua belum pernah mengerjakan kurban untuk keluarga mereka berdua, lantaran keduanya takut sekiranya tentang kurban itu dianggap sepatutnya.

Hikmah Kurban

Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw, “Hari-hari itu tak lain ialah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”

Persyaratan-syarat Qurban

Binatang yang Diperbolehkan untuk Kurban

Hewan yang boleh untuk kurban adalah onta, sapi (kerbau) dan kambing. Untuk kecuali yang tiga macam ini tak diizinkan. Allah SWT berfirman, “supaya mereka menyebut nama Allah kepada binatang ternak yang telah dianugerahkan Allah terhadap mereka.” (Al-Hajj: 34).

Dan dianggap memadai berkurban dengan domba yang berumur separo tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, dan unta yang berumur lima tahun, bagus itu jantan atau betina. Binatang ini sesuai dengan hadis-hadis di bawah ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Hewan kurban yang paling bagus merupakan kambing yang jadza’ (powel/berumur satu tahun).” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dari Uqbah bin Amir ra, aku berkata, aduhai Rasulullah saw, aku memiliki jadza’, Rasulullah saw menjawab, “Berkurbanlah dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian mengurbankan hewan kecuali yang berumur satu tahun ke atas, kalau itu menyulitkanmu, karenanya sembelihlah domba Jadza’.”

Waktu Penyembelihan Setelah Kurban

Untuk kurban disyaratkan tak disembelih setelah terbit sang surya pada hari ‘Iduladha. Sesudah itu boleh menyembelihnya di hari mana saja yang termasuk hari-hari Tasyrik, baik malam maupun siang. Sebetulnya tiga hari hal yang demikian tak ada lagi waktu penyembelihannya.

Dari al-Barra’ ra Nabi saw bersabda, “Sebetulnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (Iduladha) merupakan kita salat, kemudian kita kembali dan memotong kurban. Barangsiapa melaksanakan hal itu, berarti ia mendapatkan sunnah kami. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum itu, karenanya sembelihan itu tak lain hanyalah daging yang ia persembahkan kepada keluarganya yang tidak termasuk ibadah kurban sama sekali.”

Abu Burdah berkata, “Pada hari Nahar, Rasulullah saw berkhotbah di hadapan kami, beliau bersabda: ‘Barangsiapa salat sesuai dengan salat kami dan menghadap ke kiblat kami, dan beribadah dengan cara ibadah kami, maka dia tak menyembelih kirban sebelum ia salat’.”

Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih sebelum salat, maka sesungguhnya dia menyembelih untuk dirinya. Dan barangsiapa yang menyembelih setelah salat dan khotbah, sesungguhnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah umat Islam.” (HR Bukhari dan Muslim).